13 Dua tim sedang bertanding dalam perlombaan tarik tambang. Setiap tim terdiri dari 3 orang. Tim 1 menarik tambang dengan gaya 100 N, 120 N, dan 90 N. Tim 2 menarik tambang dengan gaya 80 N, 130 N, dan 110 N. Pernyataan yang benar adalah. A. Tim 1 menang dengan resultan gaya pada tambang 10 N B. Tim 1 menang dengan resultan gaya pada
Ketika kamu menggunakan kacamata, lup, teropong atau alat lainnya yang menggunakan lensa, yang kamu lihat adalah hasil pertemuan sinar-sinar bias. Bagaimanakah sifat-sifat bayangan tersebut? Misalnya ketika kamu dekatkan lensa cembung pada jarak tertentu ke tulisan di bukumu, kamu dapat melihat jelas tulisanmu membesar. Akan tetapi, jika jarak lensa dan tulisanmu diperjauh ternyata bayangan tidak terus membesar, tetapi menghilang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar konvergen karena sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju titik fokus lensa. Bagian-bagian pada lensa cembung dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini. Keterangan P1 dan P2 = Titik pusat bidang lengkung lensa P1P2 = Sumbu utama lensa R1 dan R2 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa O = Pusat optik lensa OP1 dan OP2 = Jari-jari kelengkungan R F1 dan F2 = Titik api titik fokus lensa OF1 dan OF2 = Jarak fokus lensa f Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa cembung? Sebelum membahas tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung, perlu kamu ketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh lensa cembung. Sinar istimewa ini sangat penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut. Sinar istimewa 1 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus F1 di belakang lensa. Sinar istimewa 2 Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar istimewa 3 Sinar yang datang melewati pusat optik lensa O tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan. Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, cukup kamu gunakan dua dari tiga sinar istimewa lensa cembung di atas. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung dapat bersifat nyata atau maya, tegak atau terbalik, diperbesar, diperkecil atau bahkan sama besar dengan benda aslinya. Jenis atau sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada posisi benda dan panjang fokus lensa. Oleh karena itu, agar memudahkan kita dalam melukiskan bayangan, pada lensa cembung dibagi beberapa ruang untuk benda dan bayangan. Sistem penomoran ruang pada lensa cembung diperlihatkan pada gambar berikut. Keterangan I, II, III, dan IV adalah nomor ruang benda sedangkan I, II, III dan IV adalah nomor ruang bayangan. Sifat-Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung Jika kalian sudah paham tentang bagian-bagian, sinar istimewa dan sistem penomoran ruang pada lensa cembung, kini saatnya kita membahas sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung ketika benda berada di ruang I, titik fokus depan lensa F2, ruang II, titik pusat kelengkungan lensa kedua P2 dan di ruang III. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Benda berada di antara O dan F2 Ruang I Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat optik lensa O. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan berada di depan lensa atau di ruang IV. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 2. Benda berada di titik fokus depan lensa F2 Benda diletakkan tepat di titik fokus depan lensa F2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, maka tidak terlihat. Hal ini terjadi karena sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak dan diperbesar tak hingga. Letak bayangan berada di depan lensa atau ruang IV dengan jarak bayangan tak hingga. Tak hingga di sini mengindikasikan kepada kita bahwa bayangan tak teridentifikasi. Lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini. 3. Benda berada di antara F2 dan P2 Ruang II Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan kedua, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di luar P1 atau ruang III. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 4. Benda berada di titik pusat kelengkungan kedua lensa P2 Benda diletakkan tepat di titik pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa kedua dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di titik P1. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 5. Benda berada di antara P2 dan ~ Ruang III Benda diletakkan di luar titik pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di antara titik fokus F1 dan titik P1 atau ruang II. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. Dari kelima lukisan pembentukan bayangan pada lensa cembung di atas, apabila kita rangkum, maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan dan di ruang III lensa cembung adalah sebagai berikut. Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan, dan Letak Bayangan pada Lensa Cembung No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan 1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa 2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa 3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di belakang lensa 4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di belakang lensa 5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di belakang lensa Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, yaitu sebagai berikut. Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya. Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya. Cara Menentukan Sifat Bayangan pada Lensa Cembung Pada lensa cembung, hubungan antara jarak benda s dan jarak bayangan s’ akan menghasilkan jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. 1 = 1 + 1 f s s' 2 = 1 + 1 R s s' Keterangan s = jarak benda s’ = jarak bayangan f = jarak fokus R = jari-jari lensa Sementara perbesaran bayangan M dapat dicari melalui perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan sebagai berikut. Keterangan M = perbesaran bayangan h' = tinggi bayangan h = tinggi benda s’ = jarak bayangan s = jarak benda Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut. Jika s' bernilai positif + maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai negatif − maka bayangan bersifat maya dan tegak. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M s > f Maka benda berada di antara titik fokus dan jari-jari lensa atau di ruang II. Dengan melihat tabel sifat bayangan, maka kita peroleh sifat bayangan benda adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Cara Kedua Metode Perhitungan Rumus Untuk mengetahui sifat bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan metode perhitungan, maka kita tentukan dahulu jarak bayangan s’ dan perbesaran bayangan M. Jarak bayangan 1/f = 1/s + 1/s’ 1/2 = 1/3 + 1/s’ 1/2 – 1/3 = 1/s’ 3/6 – 2/6 = 1/s’ 1/6 = 1/s’ s' = 6 cm Perbesaran Bayangan M = s’/s M = 6/3 M = 2 Sifat bayangan 1 karena s' bernilai positif + maka bayangan bersifat nyata dan terbalik. 2 karena M > 1 maka bayangan diperbesar. Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar.
D Materi Sifat-sifat Cahaya Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu. 2.
BerandaPerhatikan sifat bayangan berikut ini! maya ...PertanyaanPerhatikan sifat bayangan berikut ini! maya nyata tegak terbalik sama besar Sifat dari bayangan pada cermin datar ditunjukkan oleh nomor ….Perhatikan sifat bayangan berikut ini! maya nyata tegak terbalik sama besar Sifat dari bayangan pada cermin datar ditunjukkan oleh nomor …. RMR. MaharaniMaster TeacherJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah bayanganpada cermin datar, yaitu maya tegak sama besar berlawanan kanan kiri jarak bayangan = jarak benda tinggi bayangan = tinggi benda Jadi, jawaban yang benar adalah bayangan pada cermin datar, yaitu maya tegak sama besar berlawanan kanan kiri jarak bayangan = jarak benda tinggi bayangan = tinggi benda Jadi, jawaban yang benar adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!399Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Cahayamemiliki sifat-sifat-sifat sebagai berikut: (1) Cermin Datar a.Pengertian bayangan nyata dan bayangan maya Bayangan nyata adalah bayangan yang terjadi karena perpotongan sinar-sinar pantul, Sinar monokromatik adalah sinar-sinar yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi komponen warna. Contoh: sinar merah,
Arti sifat bayangan maya berikut yang tidak benar adalah? Di belakang cermin Tidak dapat ditangkap layar Arah gerak kebalikan Terbalik Semua jawaban benar Jawaban B. Tidak dapat ditangkap layar Dilansir dari Encyclopedia Britannica, arti sifat bayangan maya berikut yang tidak benar adalah tidak dapat ditangkap layar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Besaran berikut yang tidak berubah pada cahaya yang mengalami pembiasan adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Sedangkanbenda gelap adalah benda yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri. Yang di kelompokkan menjadi tiga, yaitu benda tembus cahaya,benda tidak tenbus cahaya dan benda bening. Cermin. Sifat bayangan : maya tegak diperkecil. Diruang 2. Sifat bayangan : nyata terbalik diperbesar Aturan pemakaian ruang benda dan bayangan adalah Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan dan jalannya sinar-sinar pada alat-alat optik. Pemantulan cahaya adalah peristiwa terpancarnya kembali berkas-berkas sinar datang yang melalui suatu permukaan benda sedangkan pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena melalui beberapa medium yang berbeda kerapatan optiknya. Berbicara mengenai peristiwa pemantulan dan pembiasan, tentunya tidak pernah terlepas dari sifat bayangan yang dihasilkan. Pemantulan dan pembiasan cahaya pada jenis alat optik yang berbeda bisa menghasilkan sifat bayangan yang berbeda. Sifat bayangan tersebut adalah maya semu atau nyata. Contohnya, pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar atau cermin cembung dan pembiasan cahaya pada lensa cekung, maka sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya. Sedangkan pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin cekung dan pembiasan cahaya pada lensa cembung, maka sifat bayangan yang dihasilkan adalah bisa maya atau nyata. Lalu tahukan kalian apa itu bayangan maya dan nyata? Bagaimana perbedaan kedua jenis bayangan tersebut? Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak penjelasan berikut ini. Perbedaan Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan maya adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar cahaya. Sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar cahaya. Sebagai contoh, bayangan yang dihasilkan pada cermin datar merupakan bayangan maya karena bayangan tersebut merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar cahaya. Adapun contoh bayangan nyata terjadi pada bayangan yang dihasilkan oleh proyektor pada layar. Pengertian bayangan maya dan nyata di atas merupakan definisi bayangan secara umum, kenapa? Karena kita tahu bahwa dalam perambatannya, cahaya dapat dipantulkan pada cermin atau juga dapat dibiaskan pada lensa. Oleh karena itu pada peristiwa pemantulan dan pembiasan, kita perlu mengenal beberapa istilah penting, diantaranya adalah sebagai berikut. Sinar datang adalah sinar yang menuju permukaan benda baik itu cermin atau lensa. Sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan dan berasal dari benda dalam hal ini cermin. Sinar bias adalah sinar yang dibelokkan dan berasal dari benda bening dalam hal ini lensa. Dengan demikian, perbedaan antara bayangan maya dan bayangan nyata dapat kita tentukan secara lebih spesifik pada konteks pemantulan dan pembiasan cahaya. Perhatikan tabel perbandingan berikut. Tabel Perbedaan Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan Maya Bayangan Nyata Pemantulan Cahaya Bayangan yang terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar pantul. Bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar pantul. Pembiasan Cahaya Bayangan yang terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar bias. Bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar bias. Dari semua uraian di atas, maka untuk mempermudah mengingat perbedaan antara bayangan maya dan bayangan nyata, silahkan kalian perhatikan konsep berikut ini. Bayangan Maya = Perpotongan perpanjangan sinar pantul/bias Bayangan Nyata = Perpotongan langsung sinar pantul/bias Contoh Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Dari penjelasan mengenai perbedaan bayangan maya dan bayangan nyata di atas, kita tahu bahwa baik bayangan maya maupun nyata dapat terbentuk dari peristiwa pemantulan dan juga pembiasan cahaya. Untuk itu, penulis akan memberikan contoh bayangan maya dan nyata pada peristiwa pemantulan dan juga pembiasan cahaya. Contoh Bayangan Maya Pertama kita akan melihat bagaimana terbentuknya bayangan maya pada peristiwa pemantulan cahaya di cermin cembung. Cermin cembung disebut juga cermin konveks. Cermin cembung bersifat divergen, artinya menyebarkan sinar-sinar yang datang. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai berikut. Bagian-bagian dari cermin cembung di atas adalah sebagai berikut. R = jari-jari kelengkungan cermin P = titik pusat kelengkungan cermin F = titik fokus cermin Mula-mula, sinar 1 datang menuju pusat kelengkungan cermin kemudian sinar 1 akan dipantulkan kembali. Lalu, sinar 2 datang sejajar sumbu utama dan dipantulkan seolah-olah datang dari titik fokus. Apabila kita tarik garis perpanjangan kedua sinar pantul maka kedua garis tersebut akan berpotongan pada satu titik. Nah titik inilah tempat bayangan objek berada. Karena bayangan terbentuk sebagai hasil perpotongan perpanjangan sinar pantul, maka bayangan bersifat maya . Kedua, kita akan melihat bagaimana proses terbentuknya bayangan maya pada peristiwa pembiasan cahaya di lensa cekung. Lensa cekung disebut juga lensa negatif karena titik fokus utamanya bernilai negatif terletak dibelakang lensa. Lensa cekung memiliki sifat divergen atau memancarkan sinar. Proses pembentukan bayangan pada lensa cekung adalah sebagai berikut. Bagian-bagian dari lensa cekung di atas adalah sebagai berikut. F 1 dan F 2 = titik fokus P 1 dan P 2 = pusat kelengkungan lensa Mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama lalu dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F 1 lensa. Lalu, sinar 2 datang menuju titik fokus F 2 dan dibiaskan sejajar sumbu utama. Dan terakhir, sinar 3 datang melalui pusat optik dan sinar ini tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Jika kita tarik garis-garis perpanjangan sinar 1 dan 2 maka sinar-sinar tersebut akan berpotongan pada satu titik. Nah di titik inilah tempat bayangan objek berada. Karena bayangan terbentuk sebagai hasil perpotongan perpanjangan sinar bias, maka bayangan bersifat maya . Contoh Bayangan Nyata Pertama, kita akan melihat bagaimana terbentuknya bayangan nyata pada peristiwa pemantulan cahaya di cermin cekung. Cermin cekung disebut juga cermin konkaf. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya mengumpulkan sinar-sinar yang datang. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung adalah sebagai berikut. Pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin cekung seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama kemudian dipantulkan menuju titik fokus. Kemudian, sinar 2 datang melalui titik fokus kemudian dipantulkan sejajar sumbu utama. Jika kalian lihat sinar pantul 1 dan 2 berpotongan di satu titik. Nah di titik inilah tempat terbentuknya bayangan benda. Karena bayangan terbentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar pantul, maka bayangan bersifat nyata . Kedua, kita akan melihat bagaimana proses pembentukan bayangan nyata pada pembiasan cahaya di lensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke luar. Lensa cembung memiliki sifat konvergen atau mengumpulkan sinar. Pembentukan bayangan pada lensa cembung diperlihatkan pada gambar berikut ini. Perhatikan gambar di atas. Mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama dan dibiaskan menuju titik fokus F 2 . Kemudian, sinar 2 datang melalui titik pusat lensa cembung sehingga sinar akan diteruskan. Dan terakhir sinar 3 datang melalui titik fokus F 2 dan dibiaskan sejajar sumbu utama. Dari gambar nampak bahwa ketiga sinar bias berpotongan pada satu titik dan titik inilah tempat bayangan terbentuk. Karena bayangan dibentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar bias, maka bayangan bersifat nyata . Demikianlah artikel tentang perbedaan bayangan maya dan bayangan nyata beserta contohnya lengkap dengan gambar. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan artikel. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Sesuaidengan sifat-sifat lensa cekung: bayangan yang terbentuk adalah maya karena titik fokusnya bersifat maya, bayangan tegak karena sinar tidak difokuskan tapi disebarkan, karena sinar disebarkan maka bayangan akan tereduksi. Maka, jawaban yang benar adalah B. Contoh Soal 3 Sebuah lensa memiliki panjak titik fokus sejauh -5 m.
Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan dan jalannya sinar-sinar pada alat-alat optik. Pemantulan cahaya adalah peristiwa terpancarnya kembali berkas-berkas sinar datang yang melalui suatu permukaan benda sedangkan pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena melalui beberapa medium yang berbeda kerapatan optiknya. Berbicara mengenai peristiwa pemantulan dan pembiasan, tentunya tidak pernah terlepas dari sifat bayangan yang dihasilkan. Pemantulan dan pembiasan cahaya pada jenis alat optik yang berbeda bisa menghasilkan sifat bayangan yang berbeda. Sifat bayangan tersebut adalah maya semu atau nyata. Contohnya, pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar atau cermin cembung dan pembiasan cahaya pada lensa cekung, maka sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya. Sedangkan pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin cekung dan pembiasan cahaya pada lensa cembung, maka sifat bayangan yang dihasilkan adalah bisa maya atau nyata. Lalu tahukan kalian apa itu bayangan maya dan nyata? Bagaimana perbedaan kedua jenis bayangan tersebut? Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak penjelasan berikut ini. Perbedaan Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan maya adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar cahaya. Sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar cahaya. Sebagai contoh, bayangan yang dihasilkan pada cermin datar merupakan bayangan maya karena bayangan tersebut merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar cahaya. Adapun contoh bayangan nyata terjadi pada bayangan yang dihasilkan oleh proyektor pada layar. Pengertian bayangan maya dan nyata di atas merupakan definisi bayangan secara umum, kenapa? Karena kita tahu bahwa dalam perambatannya, cahaya dapat dipantulkan pada cermin atau juga dapat dibiaskan pada lensa. Oleh karena itu pada peristiwa pemantulan dan pembiasan, kita perlu mengenal beberapa istilah penting, diantaranya adalah sebagai berikut. Sinar datang adalah sinar yang menuju permukaan benda baik itu cermin atau lensa. Sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan dan berasal dari benda dalam hal ini cermin. Sinar bias adalah sinar yang dibelokkan dan berasal dari benda bening dalam hal ini lensa. Dengan demikian, perbedaan antara bayangan maya dan bayangan nyata dapat kita tentukan secara lebih spesifik pada konteks pemantulan dan pembiasan cahaya. Perhatikan tabel perbandingan berikut. Tabel Perbedaan Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan Maya Bayangan Nyata Pemantulan Cahaya Bayangan yang terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar pantul. Bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar pantul. Pembiasan Cahaya Bayangan yang terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar bias. Bayangan yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar bias. Dari semua uraian di atas, maka untuk mempermudah mengingat perbedaan antara bayangan maya dan bayangan nyata, silahkan kalian perhatikan konsep berikut ini. Bayangan Maya = Perpotongan perpanjangan sinar pantul/bias Bayangan Nyata = Perpotongan langsung sinar pantul/bias Contoh Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Dari penjelasan mengenai perbedaan bayangan maya dan bayangan nyata di atas, kita tahu bahwa baik bayangan maya maupun nyata dapat terbentuk dari peristiwa pemantulan dan juga pembiasan cahaya. Untuk itu, penulis akan memberikan contoh bayangan maya dan nyata pada peristiwa pemantulan dan juga pembiasan cahaya. Contoh Bayangan Maya Pertama kita akan melihat bagaimana terbentuknya bayangan maya pada peristiwa pemantulan cahaya di cermin cembung. Cermin cembung disebut juga cermin konveks. Cermin cembung bersifat divergen, artinya menyebarkan sinar-sinar yang datang. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai berikut. Bagian-bagian dari cermin cembung di atas adalah sebagai berikut. R = jari-jari kelengkungan cermin P = titik pusat kelengkungan cermin F = titik fokus cermin Mula-mula, sinar 1 datang menuju pusat kelengkungan cermin kemudian sinar 1 akan dipantulkan kembali. Lalu, sinar 2 datang sejajar sumbu utama dan dipantulkan seolah-olah datang dari titik fokus. Apabila kita tarik garis perpanjangan kedua sinar pantul maka kedua garis tersebut akan berpotongan pada satu titik. Nah titik inilah tempat bayangan objek berada. Karena bayangan terbentuk sebagai hasil perpotongan perpanjangan sinar pantul, maka bayangan bersifat maya. Kedua, kita akan melihat bagaimana proses terbentuknya bayangan maya pada peristiwa pembiasan cahaya di lensa cekung. Lensa cekung disebut juga lensa negatif karena titik fokus utamanya bernilai negatif terletak dibelakang lensa. Lensa cekung memiliki sifat divergen atau memancarkan sinar. Proses pembentukan bayangan pada lensa cekung adalah sebagai berikut. Bagian-bagian dari lensa cekung di atas adalah sebagai berikut. F1 dan F2 = titik fokus P1 dan P2 = pusat kelengkungan lensa Mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama lalu dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F1 lensa. Lalu, sinar 2 datang menuju titik fokus F2 dan dibiaskan sejajar sumbu utama. Dan terakhir, sinar 3 datang melalui pusat optik dan sinar ini tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Jika kita tarik garis-garis perpanjangan sinar 1 dan 2 maka sinar-sinar tersebut akan berpotongan pada satu titik. Nah di titik inilah tempat bayangan objek berada. Karena bayangan terbentuk sebagai hasil perpotongan perpanjangan sinar bias, maka bayangan bersifat maya. Contoh Bayangan Nyata Pertama, kita akan melihat bagaimana terbentuknya bayangan nyata pada peristiwa pemantulan cahaya di cermin cekung. Cermin cekung disebut juga cermin konkaf. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya mengumpulkan sinar-sinar yang datang. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung adalah sebagai berikut. Pada peristiwa pemantulan cahaya pada cermin cekung seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama kemudian dipantulkan menuju titik fokus. Kemudian, sinar 2 datang melalui titik fokus kemudian dipantulkan sejajar sumbu utama. Jika kalian lihat sinar pantul 1 dan 2 berpotongan di satu titik. Nah di titik inilah tempat terbentuknya bayangan benda. Karena bayangan terbentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar pantul, maka bayangan bersifat nyata. Kedua, kita akan melihat bagaimana proses pembentukan bayangan nyata pada pembiasan cahaya di lensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke luar. Lensa cembung memiliki sifat konvergen atau mengumpulkan sinar. Pembentukan bayangan pada lensa cembung diperlihatkan pada gambar berikut ini. Perhatikan gambar di atas. Mula-mula sinar 1 datang sejajar sumbu utama dan dibiaskan menuju titik fokus F2. Kemudian, sinar 2 datang melalui titik pusat lensa cembung sehingga sinar akan diteruskan. Dan terakhir sinar 3 datang melalui titik fokus F2 dan dibiaskan sejajar sumbu utama. Dari gambar nampak bahwa ketiga sinar bias berpotongan pada satu titik dan titik inilah tempat bayangan terbentuk. Karena bayangan dibentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar bias, maka bayangan bersifat nyata. Demikianlah artikel tentang perbedaan bayangan maya dan bayangan nyata beserta contohnya lengkap dengan gambar. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan artikel. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. . 44 343 91 420 64 287 320 155

arti sifat bayangan maya berikut yang tidak benar adalah