program sosial ijazah ilmu hikmah. hijib yasin tingkat 7 (tingkat mujiz) info program : merupakan program yang di rekomendasikan mujiz bagi para peserta yang ingin belajar ilmu kebatinan yang berkaitan dengan kekebalan atau pun aktraksi - aktraksi yang berkaitan dengan debus.
Cara Menyantet Dengan Surat Yasin Sihir Dan Perdukunan Perusak Tauhid Muslim Or Id / Dalam kehidupan masyarakat sudah sangat tidak asing lagi dengan bacaan surat yasin.. Pasti anda tidak asing lagi dengan. Potongan surat yasin ayat 82 sering di gunakan untuk santet dan menyakiti orang jarak dekat maupun jauh. Puasa sunnah selama 40 hari yang dimulai dari hari senin. Kita sudah amat sering mendengar bacaan surat yasin ini. Makanlah sayuran serta lauk pauk yang tidak berasal dari hewan. Kode penerima tersebut dituliskan dengan urutan nomor urut surat, kode penerima bagian. Pengamalnya hanya cukup mengetahui tata cara dalam sekilas teluh jampang juga tidak kalah kuatnya dengan potongan surat yasin bila digunakan untuk menyantet orang. Demikian cara mengamalkan surat yasin agar segala hajat terpenuhi berkat khasiat surat yasin. Keutamaan surat yasin sebagai surat yang sarat makna. Berikut ini bacaan surat yasin arab dan terjemah bahasa keutamaan surat yasin. Makna Firman Alllah Kun Fayakun Dalam Qs Yasin Ayat 82 Islami Dot Co from Tahlilan sendiri umumnya diisi dengan pembacaan dzikir dan juga surat yasin. Baca surat yasin lengkap bacaan arab, latin & terjemah indonesia. Pasti anda tidak asing lagi dengan. Hal pertama yang perlu anda siapkan adalah foto sang target. Surat yasin ini memiliki banyak keistimewaan, sehingga tidak heran apabila dalam berbagai kesempatan selalu dilekatkan dengan surat yasin. Dalam kehidupan masyarakat sudah sangat tidak asing lagi dengan bacaan surat yasin. Pada beberapa bait surat yasin mampu mencelakai orang dengan mudahnya, amalan ini juga di sebut santet karena pada intinya ilmu ini digunakan untuk tujuan yang tidak baik. Biasanya surat yasin sering dibaca oleh masyarakat indonesia. Dengan memakai ilmu ini, dikabarkan bisa mempermainkan korban secara mengerikan. Makanlah sayuran serta lauk pauk yang tidak berasal dari hewan. Tata cara mengamalkan doa keselamatan surat yasin ayat 9. 7 rahasia doa pengasihan dengan surat yasin dengan pengamalannya. Dengan memakai ilmu ini, dikabarkan bisa mempermainkan korban secara mengerikan. Surat yasin merupakan satu dari sekian banyak surat makkiyah atau surat yang diturunkan di mekah. Surat ini turun di kota mekkah sehingga disebut sebagai surat makkiyah. Selain itu surat yasin juga dibaca saat tahlilan apabila ada. 2 buku yasin dan tahlil. Demikian cara mengamalkan surat yasin agar segala hajat terpenuhi berkat khasiat surat yasin. Maka sangatlah perlu untuk kami bahas analisis tajwidnya. Banyak manfaat membacanya 3x, 7 x, 41x dan keutamaan surat yasin dan manfaat membaca setelah shalat fardhu. yaitu ketika kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; Tetapi jin akan langsung mengganggu orang yang menjadi sasaran. Surat ini diturunkan di kota mekkah, disebut sebagai surat makkiyah. Banyak manfaat membacanya 3x, 7 x, 41x dan keutamaan surat yasin dan manfaat membaca setelah shalat fardhu. Selain itu surat yasin juga dibaca saat tahlilan apabila ada. Biasanya surat yasin sering dibaca oleh masyarakat indonesia. Contoh memasukan paku ke dalam perut korban, hiii seram banget. Doa Membalas Sakit Hati Dengan Surat Yasin from doa-membal Dinamai yaasiin karena dimulai dengan huruf yaasiin. 2 buku yasin dan tahlil. Tuliskanlah ayat 9 dalam surat yasin di atas menggunakan spidol permanen pada sebuah piring melingkar. Puter giling sukma target tergila gila, ini tirakatnya tanpa pantangan! Bacaan surat yasin dan tahlil menjadi amalan yang dikenal oleh masyarakat muslim indonesia. Demikian cara mengamalkan surat yasin agar segala hajat terpenuhi berkat khasiat surat yasin. Baca surat yasin lengkap bacaan arab, latin & terjemah indonesia. Surat yasin merupakan satu dari sekian banyak surat makkiyah atau surat yang diturunkan di mekah. Dalam kitab ini setiap orang dapat menemukan solusi atas setiap permasalahan dan jawaban untuk semua pertanyaan. 7 rahasia doa pengasihan dengan surat yasin dengan pengamalannya. Puasa sunnah selama 40 hari yang dimulai dari hari senin. 17 bacaan tahlil latin lengkap. Tata cara mengamalkan doa keselamatan surat yasin ayat 9. Yuk simak bagaimana cara memanggil orang dengan surat yasin berikut ini! Mulai dari daging, ikan dan telur. Baca surat yasin lengkap bacaan arab, latin & terjemah indonesia. Makanlah sayuran serta lauk pauk yang tidak. Cara riadlat diatas juga bisa digunakan sebagai cara mengamalkan surat yasin untuk kekayaan maupun cara mengamalkan surat yasin untuk rezeki dan segala apapun yang menjadi keinginan. Biasanya surat yasin sering dibaca oleh masyarakat indonesia. Kemudian silahkan baca surat yasiin ayat 72. Surat ini diturunkan di kota mekkah, disebut sebagai surat makkiyah. Maka sangatlah perlu untuk kami bahas analisis tajwidnya. Yuk simak bagaimana cara memanggil orang dengan surat yasin berikut ini! Pada beberapa bait surat yasin mampu mencelakai orang dengan mudahnya, amalan ini juga di sebut santet karena pada intinya ilmu ini digunakan untuk tujuan yang tidak baik. Surat yasin lengkap 83 ayat dan artinya dan surah yasin latin, surat ini terdiri atas 83 ayat. Tata cara mengamalkan doa memanggil orang dengan surat yasin ayat 72. Contoh memasukan paku ke dalam perut korban, hiii seram banget. Sihir Dan Perdukunan Perusak Tauhid Muslim Or Id from Pengasihan surat yasin ayat 36 amalan pengasihan islam dekatkan jodoh. Demikian cara mengamalkan surat yasin agar segala hajat terpenuhi berkat khasiat surat yasin. Misalnya, surat yasin dan tahlil sering dibaca khususnya di malam jum'at. 17 bacaan tahlil latin lengkap. Baca surat yasin lengkap bacaan arab, latin & terjemah indonesia. Langkah cara membuat surat lamaran kerja online. Puter giling sukma target tergila gila, ini tirakatnya tanpa pantangan! Puasa sunnah selama 3 hari yang dimulai dari hari. Pasti anda tidak asing lagi dengan. Dalam kehidupan masyarakat sudah sangat tidak asing lagi dengan bacaan surat yasin. Kode penerima tersebut dituliskan dengan urutan nomor urut surat, kode penerima bagian. Surat ini turun di kota mekkah sehingga disebut sebagai surat makkiyah. Dalam kitab ini setiap orang dapat menemukan solusi atas setiap permasalahan dan jawaban untuk semua pertanyaan. Surat ini diturunkan di kota mekkah, disebut sebagai surat makkiyah. Pengamalnya hanya cukup mengetahui tata cara dalam sekilas teluh jampang juga tidak kalah kuatnya dengan potongan surat yasin bila digunakan untuk menyantet orang. Maka sangatlah perlu untuk kami bahas analisis tajwidnya. Surat yasin adalah salah satu surat dalam al quran yang sangat populer setelah al fatihah. Surat yasin lengkap 83 ayat dan artinya dan surah yasin latin, surat ini terdiri atas 83 ayat. Langkah cara membuat surat lamaran kerja online. Begini cara main game online tanpa lag. Hal pertama yang perlu anda siapkan adalah foto sang target. Salah satu surat yang paling sering caranya adalah dengan membaca surat yasin sebanyak 7 kali setelah sholat subuh.
SuratYasin Lengkap 83 Ayat, Bahasa Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaan Mengamalkannya loading...Doa setelah membaca Surat Yasin sangat dianjurkan untuk diamalkan secara istiqamah. Foto ilustrasi/istimewa Inilah doa setelah membaca Surat Yasin yang bisa diamalkan kaum muslim secara istiqamah. Surat Yasin adalah surat ke-36 dari 114 surat dalam Al-Qur’an, terdiri dari 83 ayat serta termasuk dalam surat Makkiyyah. Surat ini, merupakan salah satu surat pilihan dalam Al-Qur'an yang sering disebut sebagai jantung hati Al-Qur'an. Karena jantung hatinya Al-Qur'an, siapa pun yang rutin dan istiqamah membacanya, maka Allah Subhanahu wa ta'ala akan mengabulkan segala permohonan. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan momen tersebut untuk melangitkan semua hajat yang diinginkan. Baca Juga Berikut adalah doa setelah membaca Surat Yasin yang bisa diamalkan oleh umat Muslim, beserta hurup Arab, latin dan terjemahannya, yang dinukil dari buku "Tahlilan - Hadiyuan Dzikir dan Ziarah Kubur ', karya Sutejo Ibnu Pakar. Yaitu بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’ “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, dari kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah engkau berikan kepada kami.” اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin aniid wa dzii ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka alaa kulli syai’in “Ya Allah, semoga engkau menjadikan kami dalam penjagaan, tanggungan, kedekatan dan perlindungan-Mu dari godaan setan yang menggoda, orang yang kejam, zalim dan durhaka, dan dari kejahatan penjahat, sesungguhnya engkau adalah maha kuasa atas segala sesuatu.” اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. Allahumma jamilnaa bil’aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i. Baca Juga Artinya “Ya Allah, baguskanlah kami dengan kesehatan dan keselamatan, dan sejatikanlah kami dengan takwa dan istiqamah, jagalah kami dari penyesalah, karena sesungguhnya Engkau maha mendengarkan doa.”اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal “Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, kekasih-kekasih kami, orang yang mengasihi kami karena Engkau, dan kepada siapa saja yang berbuat baik kepada kami, orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan dan orang-orang yang beragama Islam laki-laki dan perempuan, wahai Tuhan semesta alam.” وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ alaabdika warasu likasaiyadinaa wamailanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallamArtinya “Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu. Yaitu junjungan kami Nabi Muhammad saw. beserta para keluarga dan sahabatnya." 1 Puasa 40 hari, mulai sabtu kliwon (Buka tanpa makanan Bernyawa sifatnya berasal dari makhluk bernafas / hidup) 2. Setiap malam salat hajat mohon dikembalikan kezoliman org yg menyihir. 3. Setiap habis salat hajat Baca amalan : Tasawul ke Rasulullah, Para Sahabat, nabi Khidir, Nabi Sulamian Bin Daud AS, Syaikh abdul qadir jailany al baghdadi

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID gu8E1VgvvTNvAffU6CFh7GM2CJKofSdrIWj7MSwa7Sz5B9ugIq5K7w==

CaraMenyantet Dengan Surat Yasin. Here are a number of highest rated Cara Menyantet Dengan Surat Yasin pictures upon internet. We identified it from obedient source. Its submitted by running in the best field. We acknowledge this nice of Cara Menyantet Dengan Surat Yasin graphic could possibly be the most trending topic later than we ration it

يٰسۤ ۚ Yā sīn. Yā Sīn. وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ Wal-qur'ānil-ḥakīmi. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ Innaka laminal-mursalīna. sesungguhnya engkau Nabi Muhammad benar-benar salah seorang dari rasul-rasul عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ Alā ṣirāṭim mustaqīmin. yang berada di atas jalan yang lurus, تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ Tanzīlal-azīzir-raḥīmi. sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūna. agar engkau Nabi Muhammad memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Laqad ḥaqqal-qaulu alā akṡarihim fahum lā yu'minūna. Sungguh, benar-benar berlaku perkataan ketetapan takdir terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman. اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ Innā jaalnā fī anāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūna. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka yang terbelenggu diangkat ke dagu, karena itu mereka tertengadah. وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ Wa jaalnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūna. Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi pandangan mereka. Mereka pun tidak dapat melihat. وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Wa sawā'un alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūna. Sama saja bagi mereka, apakah engkau Nabi Muhammad memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka tetap tidak akan beriman. اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ Innamā tunżiru manittabaaż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīmin. Sesungguhnya engkau Nabi Muhammad hanya bisa memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīnin. Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami pulalah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata Lauh Mahfuz. وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryahti, iż jā'ahal-mursalūna. Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka kaum kafir Makkah, yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka, اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabūhumā fa azzaznā biṡāliṡin faqālū innā ilaikum mursalūna. yaitu ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan utusan yang ketiga. Maka, ketiga utusan itu berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā, wa mā anzalar-raḥmānu min syai'in, in antum illā takżibūna. Mereka penduduk negeri menjawab, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Allah Yang Maha Pengasih tidak pernah menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta.” قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ Qālū rabbunā yalamu innā ilaikum lamursalūna. Mereka para rasul berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan-Nya kepadamu. وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ Wa mā alainā illal-balāgul-mubīnu. Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan perintah Allah yang jelas.” قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ Qālū innā taṭayyarnā bikum, la'il lam tantahū lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ażābun alīmun. Mereka penduduk negeri menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti menyeru kami, niscaya kami merajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.” قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ Qālū ṭā'irukum maakum, a'in żukkirtum, bal antum qaumum musrifūna. Mereka para rasul berkata, “Kemalangan kamu itu akibat perbuatan kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menjadi malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ Wa jā'a min aqṣal-madīnati rajuluy yasā qāla yā qaumittabiul-mursalīna. Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rasul itu! اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔ Ittabiū mal lā yas'alukum ajraw wa hum muhtadūna. Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan dalam berdakwah kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Wa mā liya lā abudul-lażī faṭaranī wa ilaihi turjaūna. Apa alasanku untuk tidak menyembah Allah yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ A'attakhiżu min dūnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni annī syafāatuhum syai'aw wa lā yunqiżūni. Mengapa aku harus mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika Allah Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka juga tidak dapat menyelamatkanku. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Innī iżal lafī ḍalālim mubīnin. Sesungguhnya aku jika berbuat begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ Innī āmantu birabbikum fasmaūni. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah pengakuan-ku.” قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ Qīladkhulil-jannahta, qāla yā laita qaumī yalamūna. Dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” Dia laki-laki itu berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ Bimā gafaralī rabbī wa jaalanī minal-mukramīna. bagaimana Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” ۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ Wa mā anzalnā alā qaumihī mim badihī min jundim minas-samā'i wa mā kunnā munzilīna. Setelah dia dibunuh, Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa'iżā hum khāmidūna. Azab mereka itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati. يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ Yā ḥasratan alal-ibādi, mā ya'tīhim mir rasūlin illā kānū bihī yastahzi'ūna. Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ Alam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurūni annahum ilaihim lā yarjiūna. Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka setelah binasa tidak ada yang kembali kepada mereka di dunia. وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ࣖ Wa in kullul lammā jamīul ladainā muḥḍarūna. Tidak ada satu umat pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami untuk dihisab. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ Wa āyatul lahumul-arḍul-maitahtu, aḥyaināhā wa akhrajnā minhā ḥabban faminhu ya'kulūna. Suatu tanda kekuasaan-Nya bagi mereka adalah bumi yang mati tandus lalu Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari biji-bijian itu mereka makan. وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ Wa jaalnā fīhā jannātim min nakhīliw wa anābiw wa fajjarnā fīhā minal-uyūni. Kami juga menjadikan padanya bumi kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ Liya'kulū min ṡamarihī wa mā amilathu aidīhim, afalā yasykurūna. agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur? سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ Subḥānal-lażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā yalamūna. Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ Wa āyatul lahumul-lailu naslakhu minhun-nahāra fa'iżā hum muẓlimūna. Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah malam. Kami pisahkan siang dari malam itu. Maka, seketika itu mereka berada dalam kegelapan. وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-azīzil-alīmi. Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā āda kal-urjūnil-qadīmi. Begitu juga bulan, Kami tetapkan bagi-nya tempat-tempat peredaran sehingga setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir, kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahāri, wa kullun fī falakiy yasbaḥūna. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ Wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masyḥūni. Suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bahwa Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabūna. Begitu juga Kami menciptakan untuk mereka dari jenis itu angkutan lain yang mereka kendarai. وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ Wa in nasya' nugriqhum falā ṣarīkha lahum wa lā hum yunqażūna. Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan tidak pula mereka diselamatkan. اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ Illā raḥmatam minnā wa matāan ilā ḥīnin. Akan tetapi, Kami menyelamatkan mereka karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka kesenangan hidup sampai waktu tertentu. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ Wa iżā qīla lahumuttaqū mā baina aidīkum wa mā khalfakum laallakum turḥamūna. Ketika dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang ada di hadapanmu di dunia dan azab yang ada di belakangmu akhirat agar kamu mendapat rahmat,” maka mereka berpaling. وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ Wa mā ta'tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānū anhā muriḍīna. Tidak satu pun dari tanda-tanda kebesaran Tuhan datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Wa iżā qīla lahum anfiqū mimmā razaqakumullāhu, qālal-lażīna kafarū lil-lażīna āmanū anuṭimu mal lau yasyā'ullāhu aṭamahū, in antum illā fī ḍalālim mubīnin. Apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kufur itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ Wa yaqūlūna matā hāżal-wadu in kuntum ṣādiqīna. Mereka berkata, “Kapankah janji hari Kebangkitan ini terjadi jika kamu orang-orang benar?” مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ Mā yanẓurūna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta'khużuhum wa hum yakhiṣṣimūna. Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka sibuk bertengkar tentang urusan dunia. فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ ࣖ Falā yastaṭīūna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarjiūna. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ Wa nufikha fiṣ-ṣūri fa'iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilūna. Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ Qālū yā wailanā mam baaṡanā mim marqadinā…hāżā mā waadar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalūna. Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami kubur?” Lalu, dikatakan kepada mereka, “Inilah yang dijanjikan Allah Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul-Nya.” اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa'iżā hum jamīul ladainā muḥḍarūna. Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai'aw wa lā tujzauna illā mā kuntum tamalūna. Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan. اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ Inna aṣḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihūna. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka lagi bersenang-senang. هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚ Hum wa azwājuhum fī ẓilālin alal-arā'iki muttaki'ūna. Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu. لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yaddaūna. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan. سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ Salāmun qaulam mir rabbir raḥīmin. Kepada mereka dikatakan, “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimūna. Dikatakan kepada orang-orang kafir, “Berpisahlah kamu dari orang-orang mukmin pada hari ini, wahai para pendurhaka! ۞ اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ Alam ahad ilaikum yā banī ādama allā tabudusy-syaiṭāna, innahū lakum aduwwum mubīnun. Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu. وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Wa anibudūnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīmun. Begitu juga bahwa sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.” وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ Wa laqad aḍalla minkum jibillan kaṡīrān, afalam takūnū taqilūna. Sungguh, ia setan itu benar-benar telah menyesatkan sangat banyak orang dari kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti? هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ Hāżihī jahannamul-latī kuntum tūadūna. Inilah neraka Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu. اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurūna. Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ Al-yauma nakhtimu alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasyhadu arjuluhum bimā kānū yaksibūna. Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ Wa lau nasyā'u laṭamasnā alā ayunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirūna. Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan menghapus penglihatan membutakan mereka sehingga mereka berlomba-lomba mencari jalan selamat. Maka, bagaimana mungkin mereka dapat melihat? وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ ࣖ Wa lau nasyā'u lamasakhnāhum alā makānatihim famastaṭāū muḍiyyaw wa lā yarjiūna. Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengubah bentuk mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan juga tidak sanggup pulang kembali. وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ Wa man nuammirhu nunakkishu fil-khalqi, afalā yaqilūna. Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya dari kuat menuju lemah. Maka, apakah mereka tidak mengerti? وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ Wa mā allamnāhusy-syira wa mā yambagī lahū, in huwa illā żikruw wa qur'ānum mubīnun. Kami tidak mengajarkan syair kepadanya Nabi Muhammad dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Wahyu yang Kami turunkan kepadanya itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas, لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ Liyunżira man kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu alal-kāfirīna. agar dia Nabi Muhammad memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup hatinya dan agar ketetapan azab terhadap orang-orang kafir itu menjadi pasti. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مٰلِكُوْنَ Awalam yarau annā khalaqnā lahum mimmā amilat aidīnā anāman fahum lahā mālikūna. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari ciptaan tangan Kami sendiri, lalu mereka menjadi pemiliknya? وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ Wa żallalnāhā lahum fa minhā rakūbuhum wa minhā ya'kulūna. Kami menjadikannya hewan-hewan itu tunduk kepada mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan mereka dan sebagian lagi mereka makan. وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ Wa lahum fīhā manāfiu wa masyāribu, afalā yasykurūna. Pada dirinya hewan-hewan ternak itu terdapat berbagai manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka tidak bersyukur? وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗ Wattakhażū min dūnillāhi ālihatal laallahum yunṣarūna. Mereka menjadikan sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ Lā yastaṭīūna naṣrahum, wa hum lahum jundum muḥḍarūna. Sesembahan itu tidak mampu menolong mereka, padahal sesembahan itu adalah tentara yang dihadirkan untuk menjaganya. فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ Falā yaḥzunka qauluhum, innā nalamu mā yusirrūna wa mā yulinūna. Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau Nabi Muhammad bersedih hati. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ Awalam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa'iżā huwa khaṣīmum mubīnun. Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ Wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqahū, qāla may yuḥyil-iẓāma wa hiya ramīmun. Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ Qul yuḥyīhal-lażī ansya'ahā awwala marrahtin, wa huwa bikulli khalqin alīmun. Katakanlah Nabi Muhammad, “Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk. ۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ Allażī jaala lakum minasy-syajaril-akhḍari nārān, fa'iżā antum minhu tūqidūna. Dialah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan api darinya.” اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ Awa laisal-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-alīmu. Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu di akhirat kelak? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui. اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ Innamā amruhū iżā arāda syai'an ay yaqūla lahū kun fa yakūnu. Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turjaūna. Maka, Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan. Terbaru/ By Zayna. Pada pembahasan kali ini gue dapat berbagi informasi perihal Cara Menyantet Dengan Surat Yasin - Ide Siswa, informasi ini dihimpun berasal dari beraneka sumber jadi mohon maaf jika informasinya tidak cukup lengkap atau tidak cukup tepat. Postingan kali ini juga mengkaji tentang Cara Menyantet Dengan Surat Yasin - Ide Pengantar Menyantet merupakan tindakan yang menjadi momok bagi kebanyakan orang. Dalam beberapa kasus, tak sedikit orang yang merasa dirinya disantet oleh orang lain. Ada yang percaya bahwa menyantet bisa menyebabkan sakit, kecelakaan, hingga kematian. Namun, tahukah Anda bahwa ada yang menyebutkan bahwa menyantet juga bisa dilakukan dengan menggunakan surat Yasin? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara menyantet dengan surat Yasin. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian dari menyantet itu sendiri. Menurut KBBI, menyantet berarti merugikan orang lain dengan cara menyalakan ilmu-ilmu hitam. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan ilmu hitam tersebut sebenarnya bertentangan dengan ajaran agama? Sehingga, apapun bentuknya, tindakan menyantet tetaplah dilarang dalam agama mana pun. Kembali ke topik utama, apakah benar bahwa surat Yasin bisa digunakan untuk menyantet? Sebelumnya, kita perlu mengetahui bahwa surat Yasin sebenarnya adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an. Surat Yasin juga termasuk surah yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa dalam Al-Qur’an, surat Yasin sebenarnya digunakan untuk membaca doa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT? Penjelasan tentang Surat Yasin Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, surat Yasin sebenarnya adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat dan termasuk kedalam golongan surat Makkiyyah. Surat Yasin sendiri memiliki banyak sekali keutamaan di dalamnya, seperti untuk memperpanjang umur, melancarkan rejeki, dan masih banyak lagi. Dalam beberapa kesempatan, surat Yasin juga sering dibacakan untuk orang-orang yang sakit atau sedang menghadapi masalah. Hal tersebut dikarenakan dalam surat Yasin juga terdapat doa-doa yang memohon perlindungan dan kesembuhan dari Allah SWT. Selain itu, ada juga yang percaya bahwa membaca surat Yasin bisa membantu seseorang dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapinya. Bacaan surat Yasin sendiri dapat dilakukan di dalam maupun di luar sholat. Dalam sholat sendiri, surat Yasin termasuk salah satu surat yang sangat disarankan untuk dibaca, terutama pada sholat jumat. Selain itu, ada juga yang membaca surat Yasin pada malam Jumat atau saat acara tertentu seperti pernikahan atau acara kematian. Manfaat Membaca Surat Yasin Telah disebutkan sebelumnya bahwa surat Yasin memiliki banyak sekali manfaat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari membaca surat Yasin 1. Memperpanjang umur Manfaat yang paling umum diketahui dari surat Yasin adalah untuk memperpanjang umur. Ada banyak sekali kisah-kisah yang menceritakan tentang orang yang membaca surat Yasin dan mendapatkan umur yang panjang. Namun, tentu saja hal ini merupakan rahasia Allah SWT yang tak dapat dipahami oleh akal manusia. 2. Melancarkan rejeki Tak hanya untuk memperpanjang umur, surat Yasin juga memiliki manfaat untuk melancarkan rejeki. Hal tersebut dikarenakan dalam surat Yasin terdapat ayat-ayat yang meminta Allah SWT untuk memberikan rejeki yang halal dan berkah. 3. Memohon perlindungan Dalam surat Yasin juga terdapat doa-doa yang memohon perlindungan dari Allah SWT. Kita bisa membaca surat Yasin sebagai sarana untuk memohon perlindungan dari segala macam bahaya yang bisa mengancam kehidupan kita. 4. Membantu mengatasi masalah Ada banyak orang yang percaya bahwa membaca surat Yasin bisa membantu mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapinya. Hal tersebut dikarenakan doa-doa yang terkandung di dalam surat Yasin bisa membantu kita untuk memohon pertolongan dari Allah SWT. 5. Meningkatkan keimanan Salah satu manfaat yang tak kalah penting dari membaca surat Yasin adalah untuk meningkatkan keimanan kita. Dalam surat Yasin terdapat banyak sekali ayat-ayat yang mengajarkan tentang keimanan kepada Allah SWT dan mengingatkan kita tentang kebesaran Allah SWT. Setelah mengetahui lebih dalam tentang surat Yasin dan manfaatnya, sekarang kita akan membahas tentang cara menyantet dengan surat Yasin. Sebelumnya, perlu ditegaskan kembali bahwa menyantet merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dalam agama Islam. Oleh karena itu, cara menyantet dengan surat Yasin yang akan dibahas di sini sebenarnya tidaklah benar. Beberapa orang mungkin percaya bahwa menyantet dengan menggunakan surat Yasin bisa dilakukan dengan cara membaca ayat-ayat tertentu yang bisa merugikan orang yang diincar. Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara seperti ini sama sekali tidak benar dan bertentangan dengan ajaran agama. Bacaan surat Yasin sendiri seharusnya digunakan untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk mencoba menyakiti orang lain dengan menggunakan ayat-ayat dalam surat Yasin. Alasan Mengapa Menyantet Dilarang dalam Agama Islam Meskipun demikian, ada banyak sekali orang yang masih percaya bahwa menyantet bisa dilakukan dengan menggunakan ilmu hitam. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman tentang agama dan kepercayaan yang salah tentang cara mencapai keinginan mereka. Dalam agama Islam, menyantet atau menggunakan ilmu hitam lainnya sangat dilarang. Hal tersebut dikarenakan tindakan seperti itu merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk merugikan manusia lainnya. Selain itu, tindakan seperti itu juga bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk selalu berbuat baik dan tidak merugikan orang lain. Sebagai sebuah agama yang mengajarkan tentang kasih sayang dan perdamaian, Islam melarang keras tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan bagi siapa pun untuk mencoba melakukan penyantetan dengan menggunakan ayat-ayat dalam surat Yasin. Surat Yasin sebagai Sarana untuk Kebaikan Sebagai umat Muslim, kita seharusnya menggunakan surat Yasin sebagai sarana untuk kebaikan. Kita bisa membaca surat Yasin sebagai bentuk doa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Kita juga bisa membaca surat Yasin sebagai sarana untuk memohon kesembuhan bagi orang yang sakit atau membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Sebagai kesimpulan, kita bisa menyimpulkan bahwa menggunakan surat Yasin untuk menyantet sama sekali tidak benar dan bertentangan dengan ajaran agama. Oleh karena itu, kita harus menggunakan surat Yasin dengan baik dan benar, yaitu sebagai sarana untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. FAQ Pertanyaan Jawaban Apakah benar bahwa surat Yasin bisa digunakan untuk menyantet? Tidak benar. Surat Yasin seharusnya digunakan sebagai sarana untuk berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Apakah membaca surat Yasin bisa membantu memperpanjang umur? Ada banyak kisah tentang orang yang membaca surat Yasin dan mendapatkan umur yang panjang, namun hal tersebut merupakan rahasia Allah SWT yang tak dapat dipahami oleh akal manusia. Apakah membaca surat Yasin bisa membantu melancarkan rejeki? Surat Yasin memiliki ayat-ayat yang meminta Allah SWT untuk memberikan rejeki yang halal dan berkah. Apakah membaca surat Yasin bisa membantu mengatasi masalah? Ada yang percaya bahwa membaca surat Yasin bisa membantu mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapinya. Apakah membaca surat Yasin bisa meningkatkan keimanan? Salah satu manfaat dari membaca surat Yasin adalah untuk meningkatkan keimanan kita. Kesimpulan dan Saran Dalam agama Islam, menyantet merupakan tindakan yang sangat dilarang. Oleh karena itu, cara menyantet dengan surat Yasin sama sekali tidak benar dan bertentangan dengan ajaran agama. Surat Yasin seharusnya digunakan sebagai sarana untuk berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Jangan pernah mencoba menyakiti orang lain dengan menggunakan ayat-ayat dalam surat Yasin atau surah lainnya. Kita sebagai umat Muslim harus selalu menghormati dan menghargai orang lain, tidak merugikan orang lain, serta selalu berbuat baik kepada sesama. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. . 89 122 203 449 186 299 331 499

cara menyantet dengan surat yasin