Tahqiq“...tidak dituturkan Yudhistira hobinya makan apa, berapa panjang dan luas ranjang tidurnya Bima, apalagi para raksasa. Ketika Kresna tiwikrama, tinggi badannya menggunung sampai seberapa besar dan tinggi....”“Andaikan yang saya tulis ini skenario teater atau film pun”, Seger meneruskan bantahannya, “adegan makan mandi main gaple atau apapun saja hanya dipresentasikan tidak karena makan minum mandi dan gaple itu sendiri, melainkan karena ia berada di benang merah temanya. Bukan mandinya yang dishooting, melainkan sesuatu yang disampaikan oleh peristiwa mandi itu”.“Ya ya ya. Pakde paham…”, Brakodin mencoba menjelaskan maksudnya, “Pakde hanya menekankan soal kelelahan. Pakde tidak menuntut Seger menuliskan segala sesuatu sampai lengkap sebagaimana gambar besar kehidupan yang sedang kita jalani. Pakde, sekali lagi, hanya tersandung oleh tema kelelahan….”“Ya jangan lelah, Pakde”, Jitul tertawa lagi. “Lelah kok tidak boleh to Nak. Ya bilang sana sama si Lelah, jangan boleh dekat-dekat ke Pakde….”Jitul ikut tertawa. “Saya dulu tamat SMA ikut test masuk sebuah Universitas terkenal di Yogya dan ditolak. Saya lapor ke Kepala Sekolah bahwa saya ditolak. Pak Kepsek bilang Lhooo mbok diterimaaaa’….”Tarmihim nimbrung. “Kalau kalian kelak melamar calon istri dan ditolak oleh calon Mertua, bilang Lhooooo mbok diterimaaaa’….”“Sekalian saja Pakde”, Junit tak mau kalah, “kalau shalat kita, sujud kita, hidup mati kita tidak diterima oleh Allah, kita angkat tangan tinggi-tinggi Lhoooo mbok diterimaaaa’….”Brakodin serius meneruskan jawabannya kepada Seger.“Pakde juga kan tahu untuk tidak menuntut Seger sampai mencatat hal-hal sejauh itu. Semua kisah wayang, baik di buku maupun dalam pentas para Dalang, kan juga tidak dituturkan Yudhistira hobinya makan apa, berapa panjang dan luas ranjang tidurnya Bima, apalagi para raksasa. Ketika Kresna tiwikrama, tinggi badannya menggunung sampai seberapa besar dan tinggi. Apakah di Kraton Amarta ada pegawai khusus yang membikin pakaian dengan segala aksesorisnya yang luar biasa itu. Bahkan tidak ada adegan dalam kisah pewayangan yang menggambarkan pasar, warung, apalagi toko dan Mal. Dan ada beribu-ribu warna kehidupan yang tidak mungkin digambarkan oleh sebuah catatan, meskipun catatan itu adalah sebuah buku besar….”Seger membantah. “Lha kenapa Pakde mempersoalkan bahwa kelak yang membaca catatan saya akan kelelahan?”“Kan Pakde sudah bilang Pakde sedang diserimpet oleh kelelahan. Orang yang lelah tema utamanya adalah kelelahan”“Kita kan juga hanya tahunya Nabi Nuh bikin perahu besar. Tapi kita tidak punya bahan tentang tingkat teknologi yang dipakai saat itu. Jangankan alat-alat berat yang diperlukan untuk membikin Bahtera Raksasa yang memuat ribuan pasang binatang dan ratusan manusia. Termasuk tingkat eksplorasi teknologi Nabi Nuh tentang logam-logam. Sedangkan palu dan paku Kapal besar itu saja tidak bisa kita bayangkan, karena tidak ada bahan kepustakaannya. Bahkan tak bisa kita bayangkan Nabi Nuh sibuk membawa gergaji, palu, mur baut, dan berbagai perangkat pertukangan dan teknologi lain. Bahan-bahan yang diinformasikan tentang Nabi Nuh hanya tauhid, Islam, kafir, durhaka kepada orangtua….”Brakodin terkekeh-kekeh lagi mendengar uraian Seger.“Lha iya Nak Seger”, katanya, “kita tidak berada pada posisi untuk berdebat tentang apapun”“Tapi ini mengasyikkan, Pakde”, Jitul menyahut.“Kok mengasyikkan?”, Tarmihim yang bertanya.“Kita tidak pernah mempelajari evolusi ilmu, budaya, dan teknologi Nabi Adam dan Ibunda Hawa. Ketika beliau berdua dipertemukan oleh Allah pasti tidak dalam keadaan bertelanjang badan, karena Allah sudah menganugerahkan pada kedua beliau naluri untuk menutupi aurat. Mungkin pakai dedaunan, atau kulit kayu atau entah apa. Tapi dari hari ke hari kan para Malaikat membimbing beliau berdua untuk berijtihad, bikin bid’ah pakaian, dan apa saja yang diperlukan secara fisik….”“Bahkan pasti ada tahap-tahap evolusi kuliner pada kehidupan beliau berdua”, Jitul menyahut, “Kan belum ada warung-warung dan industri kuliner. Tidak ada toko fashion. Pasti sangat menyenangkan menyaksikan bagaimana evolusi budaya pada kedua beliau berdua itu berlangsung. Tidurnya di mana dan pakai apa. Makan minumnya apa dan bagaimana….”“Kemudian para Malaikat menuntun mereka untuk berlaku sebagai suami istri”, Toling tak mau kalah, “ketika Ibunda Hawa melahirkan putra pertama, Mas Habil, kan menarik untuk diteliti. Tidak mungkin dibawa ke Rumah Sakit atau memanggil dukun bayi. Jadi pasti Bapak Adam adalah dukun bayi pertama yang kecerdasan dan kepekaannya luar biasa….”.
Ini bukan sekedar palu. Ini bukan hammer yang biasa digunakan untuk memukul paku agar tertancap di kayu atau tembok. Ini juga bukan palu besi besar yang digunakan untuk memecah batu. Palu yang satu ini tak biasa ketemu paku atau batu. Palu yang tak biasa dipakai tukang kayu atau kuli batu.
SUATU hari terjadi kerusakan mesin pada sebuah kapal raksasa. Pemilik kapal mencoba memanggil satu per satu ahli di bidangnya, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang tahu bagaimana memperbaiki mesin. Hingga kemudian mereka membawa masuk seorang lelaki tua yang telah memperbaiki kapal sejak dia masih muda. BACA JUGA Inilah Wanita Muslim yang Selamat dari Kecelakaan Kapal Titanic pada 1912 Dia membawa sekantong besar perkakas. Dia langsung beraksi begitu tiba di lokasi. Dia memeriksa mesin dengan sangat hati-hati, dari atas ke bawah. Dua pemilik kapal ada di sana, mengawasi pria ini, berharap dia tahu apa yang harus dilakukan. Setelah melihat semuanya, lelaki tua itu merogoh tasnya dan mengeluarkan palu kecil. Dia dengan lembut mengetuk sesuatu. Seketika, mesin itu langsung hidup. Lantas, dia dengan hati-hati menyimpan kembali palu tadi. Mesinnya sudah sembuh’! Seminggu kemudian, pemilik kapal menerima tagihan dari lelaki tua itu sebesar sepuluh ribu dolar. “Apa?!” sang pemilik berseru tak percaya, “Dia bahkan hampir tidak melakukan apa-apa!” Jadi mereka menulis kepada orang tua itu sebuah catatan yang berbunyi, “Tolong kirimkan kepada kami tagihan yang terperinci!” BACA JUGA MasyaAllah, Inilah Alasan Mengapa Kapal di Laut Tidak Tenggelam Pria tua itu pun mengirimkan tagihan berisi keterangan sebagai berikut “Mengetuk dengan palu $ 2,00. Mengetahui di mana harus memperbaiki kerusakan $ Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa usaha itu penting, tetapi mengetahui mana yang harus diusahakan dalam hidup, itulah yang membuat semua perbedaannya. Dalam Islam, ilmu pengetahuan dan wawasan itu sangat berharga. Ilmu akan bermanfaat bagi seseorang. Itu yang membuatnya dihargai di dunia, dan itu pula yang membuat kedudukannya tinggi di akhirat. [] SUMBER ISLAM CAN . 439 485 387 101 410 455 14 287